Sabtu, 12 Mei 2012

Tugas IBD Bab. XI


Bab XI. MANUSIA dan HARAPAN

1. Pengertian Harapan
        Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
        Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik percaya pada diri sendiri , maupun percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa, karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
        Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi atau terwujud. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

2. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan
        Setiap manusia yang jiwanya hidup pasti mempunyai harapan. Ada beberapa sebab manusia mempunyai harapan, diantaranya sebagai berikut ;
1. Dorongan kodrat
        Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, sedih , dsb
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
        Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a. Kelangsungan hidup (survival)
Setiap dari kita selalu ingin Isurvive dalam setiap keadaan. Meski sebagian orang lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya meski sebenarnya kontrak hidupnya belum habis. Tapi, saya yakin itu hanya sebagian kecil saja.
b. Keamanan
Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan rasa perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.
c. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Tapi, sebagai manusia yang berakal, kita harusnya mendahulukan kewajiban ketimbang hak. Termasuk dalam masalah “cinta”. Kalau kita ingin menuntut hak kita untuk dicintai orang tua kita, yaaa kita lebih dulu mencintai mereka, karena itu kewajiban kita.
d. Status
Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa diri kita.
e. Perwujudan cita-cita
Pada dasarnya itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.

3. Pengertian Do’a
        Berdo'a adalah salah satu pedang bagi umat muslim, maka dari itu kita sebagai umat islam harus sering-seringlah berdo'a kepada Allah swt. karena Allah swt sangat senang sekali kepada hamba yang selalu berdo'a kepada-Nya. Bahkan kita di katakan sombong kalau tidak pernah berdo'a kepada-Nya.
        Maka dari itu kali ini saya akan mencoba menerangkan tentang Pengertian Do'a. Pertama-tama saya akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian Do'a menurut Bahasa dan juga menurut Syari'at.
        Menurut Bahasa Do'a adalah meminta pertolongan kepada yang lebih tinggi (bisa diharpiahkan usia) dari kita, seperti contoh apabila kita meminta pertolongan kepada kakak kita untuk mengambilkan sesuatu barang itu di sebut sebagai do'a menurut bahasa. Berbeda dengan kita meminta pertolongan kepada yang lebih rendah (bisa di harpiahkan usia) dari kita maka itu di sebutPerintah. Seperti contoh kita menyuruh adik kita membawakan sesuatu barang itu di sebut Perintah bukan Do'a menurut bahasa.
       Sedangkan Menurut Syari'at Do'a adalah memohon dan meminta pertolongan kepada Allah swt akan apa-apa yang kita inginkan serta Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memadharatkan.

4. Kepercayaan
         Kepercayaan memang suatu kata yang mengandung makna yang luar biasa, bagaimana tidak dengan kepercayaan yang diberikan biasanya apapun yang dilakukan bisa dibenarkan. Kepercayaan biasanya diberikan kepada seseorang yang dinilai mampu serta bijak dalam menjalankan serta memagang kepercayaan tersebut. Bentuk kepercayaan tentu beraneka ragam salah satunya "mungkin" kepercayaan masyarakat kepada pemimpinnya yang dianggap mampu dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin, bijak dalam mengambil keputusan, menyajikan bukti bukan janji serta bisa berlaku amanah serta adil terhadap rakyat yang di pimpin. Kepercayaan yang di berikan kepada seseorang "bisa dikata" suatu amanah yang harus selalu dijaga, sehingga apa yang di harapkan bisa berjalan sesuai dengan harapan bersama.
       Tetapi apa jadinya jika kepercayaan yang telah diberikan disalah gunakan, tentu berakibat fatal yang membuat jalinan silaturahmi terputus, hubungan persahabatan menjadi sirna, hubungan kerja akan berakhir, serta banyak lagi akibat yang akan timbul dari penyalahgunaan tersebut dan yang paling "dikhawatirkan" jaminan nama baik yang akan menjadi jelek dan juga kerugian yang harus ditanggung oleh pihak tertentu.
       Penyimpangan kepercayaan bisa terjadi karena berbagai sebab, seperti karena dipaksa oleh keadaan, lupa/khilaf (yang disengaja atau tidak) dan lain sebagainya. Menurutku..., yang terpenting untuk menghindari terjadinya penyimpangan kepercayaan, salah satunya adalah berkoordinasi, karena dengan berkoordinasi setiap kendala yang ada bisa sejak dini diketahui, sehingga kedua belah pihak bisa mengambil keputusan terbaik dan tidak ada yang dirugikan.
       Menjaga kepercayaan memang bukan suatu yang ringan, tetapi apapun bentuknya suatu kepercayaan akan terasa indah bila dijalankan dengan bijak dan penuh tanggung jawab. Jadi bagi yang sekarang diberikan kepercayaan baik dari keluarga, perusahaan, sahabat atau dari siapapun tentunya harus kita jaga dengan tanggung jawab, ketulusan serta keikhlasan.
       Setiap permasalahan tentu ada solusinya istilah yang ada "mungkin" seperti ini, sesuatu penyampaian yang pahit jika disampaikan dengan manis tentu akan mudah diterima sehingga yang terasa pahit bisa menjadi sedikit manis.

5. Kepercayaan dan Usaha Untuk Meningkatkannya
         Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2. Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
3. Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
4. Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
       Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
1. Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
4. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan. 5. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar