Kamis, 22 Maret 2012

Tugas IBD Bab III

Bab III. KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTRAAN

1. Pendekatan Kesustraan
    Di zaman sekarang, sastra sudah menjadi karya seni yang begitu banyak digunakan orang sebagai media penyaluran ekpresi mereka. contohnya antara lain : Novel, Cerita/cerpen (tertulis/lisan), Syair, Pantun, Sandiwara/drama, Lukisan/kaligrafi, dan lain-lain. Selain penyalur bakat dan ekpresi seni seorang manusia, sastra juga berfungsi sebagai suatu teknik berkomunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. seperti tradisi budaya Betawi yang mewajibkan untuk berpantun sebagai kata sambutan antar mempelai disaat mereka menikah.
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Sastra lebih mudah untuk berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi.


2. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubung Dengan Prosa
    Ilmu budaya dasar atau yang disingkat IBD pada awalnya dinamakan Basic Humanities. Kata tersebut pada awalnya dari bahasa Inggris yaitu The Humanities yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti sastra. Kata tersebut berasal dari bahasa Latin yaitu Humanus yang berarti manusiawi, berbudaya dan halus. Oleh karena itu jika kita mempelajari Basic Humanities atau yang dikenal ilmu budaya dasar diharapkan kita mampu menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus. Jadi ilmu budaya dasar ini berkaitan erat dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
IBD sendiri merupakan suatu ilmu yang mengarahkan manusia dengan kebudayaan yang mereka miliki agar lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus sesuai dengan penjelasan sebelumnya. Kesusastraan sendiri ruang lingkupnya lumayan luas. Secara umum ruang lingkupnya hanya drama, prosa, dan puisi. Untuk golongan prosa, secara masanya dibedakan menjadi dua yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama meliputi dongeng, hikayat, legenda dll. Sedangkan prosa baru meliputi cerpen, novel, otobiografi dll. Begitu juga dengan puisi dan drama, ada puisi lama dan puisi baru.



3. Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi
    Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam prosa fiksi, antaralain ;
a. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Jika kita memerlukan suatu          fakta, maka kita dapat membuka buku. Tetapi jika kita menginginkan wawasan yang berbeda dari apa yang ada di dalam fakta, maka kita harus memilih sastra. Dari sastra mungkin kita akan mendapatkan nilai-nilai dari sesuatu yangmungkin di luar perhatian kita. Fiksi juga memberikan ide atau wawasan yang lebih dalam daripada sekedar fakta yang hanya bersifat menggambarkan. Dari fiksi dapat dipahami tentang kelemahan, ketakutan, keterasingan, atau hakekat manusia lebih daripada apa yang disajikan oleh buku-buku psikologi, sosiologi, atau anthropologi. Fiksi bersifat mendramatisasikan, bukan hanya sekedar menerangkan sepertimisalnya buku teks psikologi. Mendramatisasikan, berarti mengubah prinsip-prinsip abstrak menjadi suatu kehidupan atau lakuan/tindakan (action). Kita jadi ingat misalnya pada Ziarah (Iwan Simatupang) yang merupakan dramatisasi atau fisikalisasi dari ideketerasingan kehidupan manusia, sebagaimana diperankan oleh profesor filsafat itu.
b. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana jika mengalaminya sendiri peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imaginasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya, atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai suatu sukses. Namun demikian tidak menutup kemungkinan bahwa tempat atau tokoh dalam fiksi itu mirip dengan manusia atau tempat-tempat dalam kehidupan sehari-hari.
c. Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Novel-novel yang terkenal seperti : Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Layar Terkembang mengungkapkan impian-impian, Harapan-harapan, Aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh generasi kini. Bagi bangsa Indonesia novel-novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti Jalan Tak Ada Ujung, Perburuan, jelas merupakan buku novel yang berarti, sementara kita menyadari bahwa revolusi itu sendiri adalah suatu tindakan heroisme yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan. Pelajaran sejarah dapat memberikan sebagian warisan kultural kepada mahasiswa, demikian pula dengan pelajaran matematika, seni, dan musik. Para mahasiswa yang mempelajari bahasa dan satra akan memperoleh kontrak dengan impian-impian, harapan-harapan, dan aspirasi-aspirasi sebagai akar-akar dari kebudayaan. Prosa fiksi dapat menstimulasikan imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
d. Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalamannya dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangkaian aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan oleh kehidupan sendiri.


4. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi adalah bagian dari sastra yang berisi ekspresi pengalaman penyair mengenai dirinya, alam, kehidupannya, Tuhannya memalui bahasa yang artistik, estetik, utuh, dan dipadatkan. Alasan-alasan mengapa puisi dimasukkan ke dalam ilmu budaya antara lain :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia,
Pada dasarnya puisi berisi pengalaman hidup penyair. Dengan memperlajari puisi, seseorang dapat menghubungkan pengalaman pribadinya dengan pengalaman penyair yang dituangkan dalam puisinya,
2. Puisi dengan keinsyafan/ kesadaran individual,
Puisi berisi curahan hati penyairnya, sehingga apa yang dikeluarkan oleh hati, akan diterima pula oleh hati,
3. Puisi dan keinsyafan sosial,
Banyak puisi yang menggambarkan kehidupan sosial manusia, baik kritik, pujian, sarkastik, dll. Secara imajinatif,biasanya puisi menggambarkan suasana penderitaan/ ketidakadilan, perjuangan, konflik dengan sesama, pemberontakan terhadap hukum Tuhan, cinta kasih, dll.

Rabu, 21 Maret 2012

IBD Bab. II

1. Unsur-unsur Yang Membangun Manusia
     Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna dibandingkan dengan            machluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis, Binatang, dllnya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia tidak tahu atau tidak kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Sebenarnya manusia itu terdiri atas 3 unsur yaitu:
1. Jasmani.
     Terdiri dari Air, Kapur, Angin, Api dan Tanah.
2. Ruh.
    Terbuat dari cahaya (NUR). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.
3. Jiwa. (An Nafsun/rasa dan perasaan).

Terdiri atas 3 unsur:
• Syahwat/Lawwamah (darah hitam), dipengaruhi sifat Jin, sifatnya adalah: Rakus, pemalas, Serakah, dll         (kebendaan/materialis)-menjadi beban masyarakat.
• Ghodob/Ammarah ( Darah merah ), dipengaruhi oleh sifat Iblis, Sifatnya adalah: Sombong, Merusak,   Angkara murka dll (Menentang)-Menjadi pengacau masyarakat.
• Natiqoh/Muthmainah (darah Putih), Dipengarui sifat malaikat, Sifatnya adalah: Bijaksana, Tenang, Berbudi luhur, Berachlak Tinggi dan Mulia- Menciptakan kedamaian dan kasih sayang.

Alat dari pada Jiwa yaitu otak, yang terdiri atas 3 bagian juga:
1) Akal (timbangan) haq atau bathil
2) Pikir (hitungan) Untung rugi
3) Zikir (ingatan) Ingat Allah

Jadi kalau diibaratkan mobil maka jasmani ini adalah Body daripada mobil sedangkan Ruh sebagai Accu yang sifatnya hanyalah sebagai yang menghidupkan saja dan Jiwa adalah sopir atau yang mengendalikan dari pada mobilnya dimana dialah yang bertanggung jawab atas keselamatan dari pada mobil itu sendiri. Jadi Disini jelaslah bahwa yang dikatakan manusia itu adalah Jiwanya dimana dialah yang bertanggung jawab atas perbuatanya.

Manusia itu terdiri dari 4 unsur yang saling terkait :
a. Jasad : Badan kasar manusia yang menempati ruang dan waktu.
b. Hayat : Mengandung unsur hidup
c. Ruh : Daya yang bekerja secara spiritual
d. Nafs : Pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.




2. Hakekat Manusia
     Seseorang pernah menanyakan apa sih sebenarnya diri mansia itu? Apa kah sebenarnya hakekat penciptaan manusia itu? Kadang pertanyaan sepertiitu pun lazim terucap atau bahkan terbersit di rentang pemikiran yang memang Allah karuniakan kepada makhluk manusia.
   
      Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi dan paling beradab dibandingkan dengan ciptaan Tuhan lainnya. Keberadaan manusia tersebut apabila dibandingkan dengan ciptaan Tuhan lainnya, yaitu benda mati, tumbuh-tumbuhan dan juga binatang. Benda mati tidak dapat berbuat apa-apa, kecuali ada dorongan atau tindakan dari ciptaan Tuhan lainnya sebagai makhluk hidup terhadap benda mati itu. Sehingga benda mati ini seringkali dijadikan alat untuk membantu atau menopang kehidupan manusia.
   
      Sebagaimana makhluk hidup, tumbuh-tumbuhan juga tumbuh dan berkembang, namun ia tidak dapat berpindah, mempunyai emosi, atau berinteraksi langsung dengan pihak lain yang memberikan suatu aksi atau tindakan pada dirinya. Demikian pula dengan binatang, yang walaupun ia dapat berpindah-pindah, mempunyai emosi dan dapat berinteraksi maupun berkomunikasi, namun apa yang dilakukannya hanya dalam lingkup dan proses belajar yang terbatas, serta lebih karena adanya dorongan nalurinya saja. Sedangkan manusia mempunyai tingkatan lebih tinggi lagi karena selain mempunyai ciri-ciri sebagaimana makhluk hidup di atas, manusia juga mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya yang kompleks melalui proses belajar yang terus menerus. Selain itu manusia dikatakan pula sebagai makhluk budaya. Budaya diartikan sebagai pikiran atau akal budi. Sehingga makhluk budaya dapat diartikan sebagai makhluk yang memiliki pikiran atau akal budi.

     Dalam hubungannya dengan manusia dikatakan juga sebagai makhluk budaya maka manusia diartikan juga sebagai makhluk yang dengan kegiatan akalnya dapat mengubah dan bahkan dapat menciptakan realitas melalui simbol-simbol atau sistem perlambangan. Contoh dari sistem perlambangan di sini adalah bahasa yang melambangkan sesuatu berdasarkan sistem pola hubungan antara benda, tindakan, dan sebagainya. Sehingga artikel yang berkembang dalam diri manusia artikel adalah tidak hanya raganya namun juga ia berkembang secara emosional dan intelektual.





3. Tentang Kepribadian Bangsa Timur
      Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri. Manusia membutuhkan manusia lainnya untuk dapat berinteraksi dan bertahan hidup. Hal tersebut benar – benar dianut oleh masyarakat pada bangsa timur terutama Indonesia. Rasa kebersamaan yang kuat bisa dibilang sebagai kepribadian bangsa.
Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadianyang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.

      Sistem ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku manusia atau masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng kepribadian bangsa.
Bangsa timur lebih identik dengan benua Asia. Sedangkan bangsa barat lebih identik dengan benua Eropa dan benua Amerika. Kepribadian bangsa timur sangat dikenal. Bahkan dikagumi di seluruh dunia. Banyak kepribadian bangsa timur yang disenangi.orang. Contohnya sifat ramah. Masyarakat bangsa timur sangat ramah terhadap semua orang. Jika ada turis asing menanyakan alamat, masyarakat bangsa timur akan menunjukannya dengan senang hati. Bahkan, Indonesia pernah menjadi negara pertama dengan penduduk teramah di dunia.

      Bangsa timur juga dikenal dengan cara berpakaiannya. Masyarakat bangsa timur lebih cenderung menutupi auratnya. Tidak seperti masyarakat bangsa barat yang cara berpakaiannya lebih terbuka. Contohnya saja masyarakat bangsa timur lebih suka menggunakan baju renang yang tertutup daripada bikini. Selain cara berpakaian, masyarakat bangsa timur juga suka tolong-menolong.Tidak seperti masyarakat bangsa barat yang lebih bersifat individualis, masyarakat bangsa timur lebih memiliki sifat kebersamaan. Mereka sering melakukannya dengan berbagai cara. Contohnya gotong royong membantu korban bencana alam, kerja bakti membersihkan lingkungan.

      Bangsa timur dikenal juga memiliki masyarakat yang masih bersifat agamis. Mereka masih percaya dengan hal-hal yang berbau mistis. Contohnya masih banyak orang-orang yang percaya dengan kehadiran roh-roh gaib dan kesurupan.




4. Pengertian Kebudayaan, Unsur-Unsur Kebudayaan
      Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

      Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

      Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

      Unsur-unsur kebudayaan meliputi semua kebudayaan di dunia, baik yang kecil, bersahaja dan terisolasi, maupun yang besar, kompleks, dan dengan jaringan hubungan yang luas. Menurut konsep B. Malinowski. Kebudayaan di dunia mempunyai tujuh unsure universal, yaitu :
 Bahasa
 Sistem Teknologi
 Sistem Mata Pencarian
 Organisai
 Sistem Pengetahuan
 Religi
 Kesenian

Kerangka kebudayaan merupakan dimensi analisis dari konsep kebudayaan yang di kombinasikan ke dalam suatu bagan lingkaran. Dengan bagan lingkaran ialah untuk menunjukkan bahwa kebudayaan ini bersifat dinamis.





5. Wujud Kebudayaan
      Dari uraian yang telah Anda baca di atas mengenai tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal sebenarnya wujudnya bagaimana? Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:

a. Wujud gagasan / (ideal)
      Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto. Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.

b. Wujud perilaku
      Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan dan tingkah laku.

c. Wujud benda hasil budaya (artefak)
      Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti piramida, tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain.



6. Orientasi Nilai Budaya
      Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan yang dimiliki secara bersama oleh warga suatu masyarakat. Pengetahuan yang telah diakui sebagai kebenaran sehingga fungsional sebagai pedoman. Keseluruhannya digunakan secara selektif dan kontekstual sesuaidengan kebutuhan atau persoalan yang dihadapi. Penggunaan pengetahuan oleh orang perorang atau kelompok orang atau masyarakat, menggambarkan bahwa sejatinya pengetahuandimaksud telah dipahami, diresapi, dan diyakini berkat adanya suatu proses pendidikan panjang(dari sejak kecil sampai dewasa) dalam bentuk internalisasi dan sosialisasi.Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia.Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan didunisa ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihatdari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.




7. Perubahan Kebudayaan
      Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan (Soekanto, 1990).
      Perubahan kebudayaan bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial. Pendapat tersebut dikembalikan pada pengertian masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolik dan bukan warisan karena keturunan (Davis, 1960). Apabila diambil definisi kebudayaan menurut Taylor dalam Soekanto (1990), kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat, maka perubahan kebudayaan dalah segala perubahan yang mencakup unsur-unsur tersebut. Soemardjan (1982), mengemukakan bahwa perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu cara penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi kebutuhannya.




8. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
      Manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia yang keduanya menjadi satu kesatuan. Hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang saling terkait satu sama lain.

Senin, 12 Maret 2012

Tugas Bab I. Ilmu Budaya Dasar

IBD