Kamis, 10 Mei 2012

Tugas IBD Bab. VIII

Bab VIII. MANUSIA dan PANDANGAN HIDUP

1. Pengertian Idiologi
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18untuk mendefinisikan "sainstentangide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu, secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.

 2. Cita-cita
Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Manusia tanpa cita-cita ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi. Ya, cita-cita adalah sebuah rancangan bangunan kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun dari batu bata keterampilan, semen ilmu dan pasir potensi diri.

 3. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Manusia adalah seorang individu yang utuh, terdiri atas jiwa dan raga. Manusia memiliki hati yang pada hakikatnya lagi, memihak pada kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang pribadinya, perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya.

4. Usaha dan Perjuangan
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha atau perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus kerja keras. Kerja keras itu dapat dilakuan dengan otak dan ilmu maupun dengan tenaga dan jasmani, atau kedua-duanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak atau ilmunya dari pada dengan jasmaninya. Sebaliknya para buruh, petani lebih banyak menggunakan jasmani dari pada otaknya. Para tukang dan para ahli lebih banyak menggunakan kedua-duanya otak dan jasmani dari pada salah satunya. Para politikus lebih banyak kerja otak dari pada jasmani, sebaliknya prajurit lebih banyak kerja jasmani dari pada otak.

5. Keyakinan atau Kepercayaan
Dua kata tentang Kepercayaan dan Keyakinan ini sering dianggap bermakna sama. Ketika kita bertanya tentang apa kepercayaan anda ? orang berfikir sama yang dimaksud dengan keyakinannya. Apakah benar …, dua kata ini mempunyai makna yang sama atau berbeda ? Kalau memang sama dimana letak persamaannya, dan jika beda dimana pula letak perbedaannya. Sebagai Ilustrasi, saya pernah mendengar cerita dari seorang teman, bahwa sebuah rumah makan yang terletak di jalan tertentu pada suatau tempat terkenal makananya enak dan harganya murah, dengan tempat yang nyaman. Sejak mendengar cerita dari teman saya tentang rumah makan itu saya Percaya bahwa rumah makan itu memang terkenal enak. Mengapa saya percaya..? Karena pada saat temen saya cerita, temen saya memang terlihat sangat semangat dengan wajah yang berbinar, terlihat dari nada bicaranya yang mantap. Oleh karena itu saya percaya. Saya semakin tambah percaya ketika yang menceritakan rumah makan tersebut lebih dari 5 orang. Namun saya belum Yakin. Mengapa Yidak yakin…..? karena saya belum membuktikan langsung makan di rumah makan tersebut. Sekali saya merasakan makan di rumah makan tersebut saya merasa yakin, memang bener enak seperti yang diceritakan oleh temen saya maupun orang yang pernah datang untuk makan dirumah makan tersebut. Begitu seterusnya akhirnya saya menjadi ketagihan makan dirumah makan tersebut karena masakan yang disajikan tidak pernah mengecewakan sehingga kita menjadi tambah yakin.

6. Langkah Pandangan Hidup Yang Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya.Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yangbersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapaitujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai sarana kesejahteraan, ketenteraman dansebagainya.Maka kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karenahanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandanganhidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar